Maandag 27 Mei 2013


SISTEM HIDROLIK

Sistem Hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran.Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip Jika suatu zat cair dikenakan tekanan], maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya Sistem Hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya Hukum Archimedes (+250 sebelum Masehi)


  1. Cara kerja dongkrak sistem hidrolik,Pada alat ini penggerak utama menggunakan sebuah dongkrak hidrolik dengan daya 4ton. secara singkat prinsip kerja alat ini sebagai berikut : dongkrak hidrolik masih harus dilengkapi, misal dasar sistem hidrolis,elemen sistem[br]katrol, dongkrak, peralatan press,sistem rem, sistem kemudi, power tilt. prinsip kerja sistem rem hidrolik adalah sebagai berikut : [br]mata dilkat : melakukan perbaikan sistem hidrolik (tsma) untuk itu kita perlu mengetahui prinsip dasar dari system hidraulik seperti pada gambar dibawah ini. 35% air digunakan untuk temperatur kerja dibawah 60 derajat cocok untuk pelumasan pada dongkrak hidraulik yang biasa dan peralatan mesin cetak, [br]pemeliharaan/servis sistem hidrolik dan prosedur pengujian saya dapat menjelaskan nama, fungsi dan cara merawat peralatan yang ada pada bengkel .cocok untuk pelumasan pada dongkrak hidraulik yang biasa dan peralatan mesin cetak, contoh penggunaan silinder kerja tunggal adalah system rem hydraulik tromol.....
  2. Cara kerja system hidrolik dan kompresor,Pemeriksaan kompresor pada ruang mesin.Langkah kerja:hidupkan sistim ac dengan putaran mesin 3 2000 rpm,lakukan pemeriksaan kemampuan kerja kompresor dengan manometer . pemeriksaan dudukkan kompresor pada blok mesin.

Donderdag 23 Mei 2013

Microhidro



Mikrohidro



Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi),turbin dan generator.


Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu.Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head).Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensia air yang dapat diubah menjadi energi listrik.Di samping faktor geografis(tata letak sungaii),tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator.


Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt. Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai berikut  :

  1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam.
  2. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
  3. Tidak menimbulkan pencemaran.
  4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
  5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin.

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik.Sebuah skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan.Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan energi listrik. Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas. Daya yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan efisiensi konversi (Eo).
Pnet = Pgross ×Eo kW
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga dikalikan dengan sebuah faktor gravitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari pembangkit listrik adalah :
Pnet = g ×Hgross × Q ×Eo kW
Dimana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m/s3)


Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Beberapa komponen yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro baik komponen utama maupun bangunan penunjang antara lain  :

  1. Dam/bendungan Pengalih (intake). Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai ke dalam sebuah bak pengendap.
  2. Bak Pengendap (Settling Basin). Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.
  3. Saluran Pembawa (Headrace). Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.
  4. Bak penenang (Forebay). Bak penenang berada di ujung saluran pembawa yang berfungsi untuk mecegah turbulensi air sebelum diterjunkan melalui pipa pesat
  5. Pipa Pesat (Penstock). Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah RODA air, dikenal sebagai sebuah turbin.
  6. Turbin. Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis.
  7. Pipa Hisap, (draft tube). Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer.
  8. Generator.Generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dari putaran mekanis.
  9. Panel kontrol. Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.
  10. Pengalih Beban (Ballast load). Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder (dummy) ketika beban konsumen mengalami penurunan. Kinerja pengalih beban ini diatur oleh panel kontrol.
Penggunaan beberapa komponen disesuaikan dengan tempat instalasi (kondisi geografis, baik potensi aliran air serta ketinggian tempat) serta budaya masyarakat.Sehingga terdapat kemungkinan terjadi perbedaan desain mikrohidro serta komponen yang digunakan antara satu daerah dengan daerah yang lain.



Woensdag 22 Mei 2013

Energi Alternatif Tepat Guna

Buah Kemiri Sunan Sebagai Sumber Energi Alternatif Pengganti BBM


Pendahuluan
Kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak mentah dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama. Kenaikan harga minyak dunia (27/3) yang telah mencapai 125 dollar AS per barel akibat kekhawatiran tidak stabilnya keuangan Eropa, ditambah keputusan beberapa negara menghentikan ekspor minyak dari Iran berdampak kepada membengkaknya beban subsidi pemerintah untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam APBN 2012.
Masalah ini memang pelik sebagaimana dampak kenaikan harga BBM, yang masih menunggu keputusan Sidang Paripurna DPR pada Jumat (30/3) ini, dari Rp 4.500/liter menjadi Rp 6.000/liter yang akan berlaku per 1 April 2012.
Gejolak harga minyak mentah dunia yang terus meningkat, memerlukan langkah-langkah strategis dalam mengatasinya. Salah satunya melalui upaya penghematan yang seharusnya kita gerakkan sejak dahulu karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada stabilitas keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber pengembangan energi alternatif yang dapat diperbarui/terbarukan(renewable).
Salah satu energi terbarukan yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai potensi wilayah di Indonesia terutama di pedesaan adalah Buah Kemiri Sunan, yang merupakan salah satu jenis tanaman yang menghasilkan buah mengandung minyak nabati dan potensial digunakan sebagai bahan baku pengganti solar (biodesel).
1.      Energi Alternatif
Populasi tanaman Kemiri Sunan yang memiliki nama latin (reutealis trisperma) telah menyebar hampir di beberapa daerah di Indonesia. Pada awalnya bertujuan untuk penghijauan dan reboisasi hutan serta dapat dibudidayakan pada berbagai jenis tanah yang memiliki drainase baik di ketinggian maksimun 700 meter diatas permukaan laut, sehingga dapat tumbuh hampir di setiap lahan wilayah Indonesia. Kemiri Sunan pertama kali dikembangkan oleh bangsa Cina untuk memenuhi kebutuhan minyak Tung Oil pada abad ke-18 digunakan sebagai pengawetan kayu pada kapal-kapal phinisi. Dalam perkembangannya kemudian menyebar sampai wilayah Indonesia.
Sumber Staf Khusus Presiden Bidang Pangan dan Energi tahun 2012, menginformasikan, data sebaran pohon kemiri sunan ada di Jakarta sebanyak 3.500 pohon, Bekasi sebanyak 30.000 pohon, Kuningan sebanyak 10.000 pohon, Majalengka sebanyak 10.000 pohon, Jati Gede sebanyak 10.000 pohon, Bandung sebanyak 3.000 pohon, Ngawi sebanyak 40.000 pohon, Lamongan sebanyak 13.000 pohon, Nusa Penida-Bali sebanyak 15.000 pohon, Lombok sebanyak 14.500 pohon dan Timor sebanyak 20.000 pohon.
Potensi buah kemiri sunan yang memiliki nilai ekonomis, ramah lingkungan serta tersedia melimpah mulai dikembangkan menjadi alternatif minyak nabati non pangan untuk sumber energi terbarukan telah dikembangkan di Pondok Pesantren Sunan Drajat, di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Saat ini, pohon kemiri Sunan yang tumbuh dan berada di sekitar pondok pesantren sebanyak 5.000 pohon yang ditanam sekitar tahun 2009 dan setelah berumur 3 tahun sudah berbunga dan menjadi buah.
Proses pengolahan kemiri sunan menjadi biodiesel relatif sederhana, yaitu: dari biji kering diproses menjadi kernel dan di press untuk menghasilkan minyak mentah, kemudian dilakukan proses pemurnian dengan menggunakan alat lokal buatan sendiri untuk menghasilkan biodiesel.
Dari hasil penelitian membuktikan bahwa biji Kemiri Sunan dari hasil panen seluas 1 hektar akan menghasilkan 6.000 liter biodiesel, sedangkan produk olahan sampingan dari setiap 3 kg bungkil tersebut akan memperoleh 1,5 m3 biogas atau setara dengan 1 liter minyak tanah.
2.      Manfaat Kemiri Sunan
Kemiri Sunan akan memberikan manfaat/multiflier effect bagi masyarakat setempat sehingga sangat memungkinkan untuk dikembangkan, antara lain:
a. Tanaman Konservasi Reforestasi dan Pemanfaatan Lahan Kritis, dikarenakan mempunyai dahan yang lebat, rapat dan lebar mampu menahan tetesan air hujan jatuh langsung ke tanah sehingga akan mengurangi dampak erosi serta meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah; sifatnya dapat mengikat jumlah karbondioksida dan menghasilkan oksigen dalam jumlah cukup besar sehingga mampu mengatasi masalah global warmingsekaligus memberikan manfat dari carbon trade; akar tunggang yang mampu menyimpan air sekaligus dapat mencegah bahaya longsor; memperbaiki lahan kritis dan mendayagunakan lahan terlantar.
b. Menghasilkan Energi Alternatif, dikarenakan inti biji kemiri sunan dapat diproses menghasilkan energi terbarukan pengganti solar (biodiesel), dan sisa olahannya berupa gliserol dapat dipergunakan untuk pembuatan sabun mandi, serta minyaknya dapat diproses menjadi bahan baku bagi pembuatan vernis, cat, bahan pengawet, tinta dan bio-peptisida.
c. Membangun Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, dikarenakan mempunyai manfaat ganda baik manfaat secara tidak langsung dan langsung.
1)      Manfaat Tidak Langsung
a)  Membantu masyarakat menggunakan bahan bakar alternatif terbarukan dan sekaligus dapat menghemat pengeluaran komsumsi bahan bakar minyak tanah dengan menggunakan biomas atau sisa prescake diolah menjadi briket, serta dapat diproses menjadi biogas dan langsung dipakai mempergunakan kompor biogas;
b)  Mandiri pupuk organik yang diperoleh dari daun yang rontok di musim kering dan biomas daging buah digunakan sebagai kompos;
c)  Membangun industri pengolahan biji kemiri sunan menjadi minyak KS (crude oil). Dengan demikian sampah pengolahan seluruhnya dapat dimanfaatkan masyarakat.
2)      Manfaat Langsung
a)  Dengan asumsi produktivitas per pohon kemiri sunan yang berumur (> 8 tahun) mencapai 300 kg biji kering per tahun dan harga sebesar Rp 500/kg, maka dari 1 (satu) pohon akan diperoleh pendapatan sebesar Rp. 90.000 s/d Rp 150.000 per tahun;
b)  Jika per hektar ditanami sebanyak 50 pohon, maka akan diperoleh pendapatan sebesar Rp 4.500.000 s/d Rp 7.500.000 per tahun;
c)  Jika jalan di suatu desa ditanami sebanyak 100 pohon per kilometer, maka akan diperoleh pendapatan asli desa sebesar Rp. 9.000.000 per tahun.
Kesimpulan
Dengan melihat kecendrungan harga dan komsumsi BBM yang terus meningkat, maka penggunaan biodiesel bersumber dari pohon kemiri sunan perlu dipertimbangkan untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan kemiri sunan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, ramah lingkungan, serta tersedianya jumlah sumberdaya sehingga dapat dipergunakan sebagai alternative minyak nabati non pangan untuk sumber energy terbarukan.

Perawatan Poros


Poros
Penanganan Poros Panjang

Ketentuan yang harus dipatuhi atau dilaksanakan dalam pengangkutan poros panjang adalah sebagai berikut :
1.      Berat poros harus diketahui
2.      Material poros harus diidentifikasi (dengan pemberian warna untuk bahan tertentu)
3.      Dijaga dari kerusakan alat-alatnya dan kecelakaan

Dalam pemindahan poros permukaan poros yang berhubungan dengan sling harus dilindungi dengan bahan pelindung.

Pemeriksaan Kelurusan Poros

Pemeriksaan kelurusan, bengkoknya poros disebabkan keausan pada bearing dan kopling.
1.      Dengan menggunakan feeler gauge
a)    Dilakukan dengan memsukan feeler gauge pada celah antara surface flate dengan poros
b)   Bila tidak ada celah antara poros dengan surface flate berarti poros dengan keadaan baik
2.      Menggunakan daun senter
a)    Dengan menggunakan kapur
Dengan memutar poros yang dipasangkan pada 2 bh senter, bila sebagian permukaan poros kena kapur berarti poros sudah mengalami beanding
b)   Dengan menggunakan dial indikator
Dilakukan dengan cara yang sama denagn yang diatas tapi kebengkokkan poros dapat dilihat dari pergeseran jarum pada deal indikator
3.      Dengan menggunkan vee block
Caranya dengan menempatkan poros pada 2 vee block yang dijempitkan pada meja perata, kemudian tempatkan dial indikator pada permukaan poros dan putar poros. Perhatikan posisi dial indikator, pergerkan jarum  indikator menunjukan kondisi poros
Poros (Shafts)
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulli, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983)

Ø Pembagian poros :
·      Berdasarkan pembebanannya
a.    Poros transmisi (transmission shafts)

Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami beban puntir berulang, beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada shaft, daya dapat ditransmisikan melalui gear, belt pulli, sprocket rantai, dll.

b.   Gandar

     Poros gandar merupakan poros yang dipasang diantara roda-roda kereta barang. Poros gandar tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat beban lentur.
c.   Poros spindle

Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatip pendek, misalnya pada poros utama mesin perkakas dimana beban utamanya berupa beban puntiran. Selain beban puntiran, poros spindle juga menerima beban lentur (axial load). Poros spindle dapat digunakan secara efektip apabila deformasi yang terjadi pada poros tersebut kecil.

Berdasarkan bentuknya

a.    Poros lurus
b.    Poros engkol sebagai penggerak utama pada silinder mesin
Ditinjau dari segi besarnya transmisi daya yang mampu ditransmisikan, poros merupakan elemen mesin yang cocok untuk mentransmisikan daya yang kecil hal ini dimaksudkan agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah ( arah momen putar ).
Ø Hal-hal yang harus diperhatikan pada poros:
1.  Kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur (bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur.
Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya : kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.
2.  kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise) oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.
3.  Putaran kritis
 Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya.
4.  Korosi
Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapat mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa air. Oleh karena itu pemilihan bahan-bahan poros (plastik) dari bahan yang tahan korosi perlu mendapat prioritas utama.
5.  Material poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll. Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja. Dengan demikian perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat treatment yang tepat sehingga akan diperoleh kekuatan yang sesuai.

POROS
Definisi.
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983)
Pembagian poros.
1. Berdasarkan pembebanannya
A. Poros transmisi (transmission shafts)
Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami beban puntir berulang, beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada shaft, daya dapat ditransmisikan melalui gear, belt pulley, sprocket rantai, dll.
B. Gandar
Poros gandar merupakan poros yang dipasang diantara roda-roda kereta barang. Poros gandar tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat beban lentur.
C. Poros spindle
Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatip pendek, misalnya pada poros utama mesin perkakas dimana beban utamanya berupa beban puntiran. Selain beban puntiran, poros spindle juga menerima beban lentur (axial load). Poros spindle dapat digunakan secara efektip apabila deformasi yang terjadi pada poros tersebut kecil.
2. Berdasar bentuknya
A. Poros lurus
B. Poros engkol sebagai penggerak utama pada silinder mesin
Ditinjau dari segi besarnya transmisi daya yang mampu ditransmisikan, poros merupakan elemen mesin yang cocok untuk mentransmisikan daya yang kecil hal ini dimaksudkan agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah (arah momen putar).
Hal-hal yang harus diperhatikan.
1. Kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur (bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur.
Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya : kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.
2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise).
Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.
3. Putaran kritis
Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya,
4. Korosi
Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapat mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa air. Oleh karena itu pemilihan bahan-bahan poros (plastik) dari bahan yang tahan korosi perlu mendapat prioritas utama.
5. Material poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll. Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja. Dengan demikian perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat treatment yang tepat sehingga akan diperoleh kekuatan yang sesuai.


Poros (Shaft)
Poros merupakan batang logam yang memiliki penampang berupa silinder yang digunakan untuk meneruskan putaran dan daya serta sebagai sarana pendukung. Perencanaan dan perhitungan poros paling utama adalah diameter (Ds).
POROS
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semuamesin meneruskan tenaga bersama – sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisiseperti ini dipegang oleh poros.
Beberapa macam poros berdasarkan pembebanan poros untuk meneruskan daya, antaralain :
1. Poros transmisiJenis poros ini mendapatkan beban puntir murni atau puntir dan lentur. Dayaditransmisikan melalui kopling, roda gigi, pulli sabuk atau spoket rantai.
2. SpindelJenis poros ini termasuk pendek, layaknya poros utama pada mesin perkakas, dimana bebanutamanya berupa puntiran.
3. Gandar Jenis poros ini tidak mendapatkan beban puntir, bahkan terkadang tidak boleh berputar, sehinggaia hanya mendapatkan beban lentur.
Pada mesin pada umumnya, poros terbuat dari baja yang ditarik dingin dan dinifis, bajakarbon konstruksi mesin yang dihasilkan dari ingot yang di “ kill “ ( baja yang dideoksidasikandengan ferro silikon dan di cor, dengan kadar karbon terjamin ). Sedangkan poros yangdigunakan untuk meneruskan putaran tinggidan beban berat, pada umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap keausan
POROS
Menurut Elemen Mesin Sularso,1987:hal 1, Poros adalah salah satu bagian terpenting dari mesin. Hampir semua  mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros. Secara garis besarnya poros dibedakan menjadi:
1.      Poros transmisi
Poros ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk dan sproket rantai.
2.      Spindel
Spindel adalah poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran. Syarat yang harus dipenuhi oleh poros ini adalah depormasinya harus kecil  dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
3.      Gandar
Gandar adalah poros yang dipasang diantara roda-roda kereta barang dimana, tidak mendapat beban puntir. Gandar ini hanya mendapat beban lentur.
Dalam merencanakan sebuah poros hal-hal penting yang diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.      Kekuatan poros
Kekuatan poros adalah kekuatan poros untuk menerima beban puntir atau lentur atau gabungannya. Perlu juga diperhatikan jika poros mendapat alur pasak atau mengalami pengecilan diameter (poros bertingkat). Jadi poros harus kuat dan mampu untuk menerima semua beban tersebut.
2.      Kekakuan poros
Meskipun poros sudah kuat tetapi jika lenturan atau defleksi puntirannya harus besar, misalnya pada kotak roda gigi. Oleh karena itu disamping kekuatannya harus diperhatikan dan disesuaikan dengan mesin yang akan dilayani.
3.      Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada harga tertentu akan menimbulkan getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kristis.  Jika mungkin poros harus direncanakan dengan putaran kerja dibawah putaran kristisnya.
4.      Bahan
Bahan untuk poros hendaknya bahan yang tahan terhadap korosi, terutama untuk poros yang bersinggungan langsung dengan fluida yang korosif dan poros mesin yang sering berhenti dalam jangka waktu yang lama. Tetapi pada batas-batas tertentu dapat dilakukan perlindungan terhadap korosi.


Pasak
Pasak adalah elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian – bagian seperti roda gigi, sproket, kopling, puli. (Sularso, Kiyokatsu suga, 1983)
Pasak menurut letaknya dibedakan atas :
 -  pasak plana
 -  pasak rata
 -  pasak benam
 -  pasak singgung
Yang umumnya berpenampang segi empat yang sering dipakai adalah pasak benam karna dapat meneruskan momen yang besar.
Pasak (Spline)

Pasak adalah elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sproket, puli, kopling dan sebagainya pada poros (Sularso, 2004). Fungsi pasak dalam perancangan mesin adalah untuk menghubungkan antara dua elemen mesin (umumnya poros dan naf), sehingga terjadi pengaluran momen antara dua komponen tersebut. Perencanaan dan perhitungan pasak paling utama adalah tekanan permukaan pasak (P) yang diperlukan.
PASAK


Pengertian
Pasak merupakan sepotong baja lunak (mild steel), berfungsi sebagai pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar/torsi.
 Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu poros.
Macam Pasak
            Beberapa tipe yang digunakan pada sambungan elemen mesin, adalah :
1.      Pasak Benam (PB)
Pasak jenis ini dipasang terbenam setengah pada bagian poros dan setengah pada bagian hub.
Terdiri atas beberapa jenis :
a.       PB Persegi Panjang (penampang memanjang tirus perbandingan 1 : 1000)
Dengan :
- Lebar pasak : w =
      - Tebal pasak :   t =  . w
      dimana :            d = diameter poros atau lubang lubang Hub.
b.      PB Sama sisi/persegi
Disini lebar pasak sama dengan tebalnya. (w = t =  )
c.       PB Sejajar (sama dengan PB Persegi Panjang tetapi penampang memanjang tidak tirus)
Bentuk seperti ini dimaksudkan agar hub atau sebaliknya poros dapat digeser satu sama lain di sepanjang sumbu poros.
d.      PB Kepala
Memiliki bentuk yang sama dengan PB Persegi Panjang tetapi dilengkapi kepala pada salah satu bagian ujungnya. Berfungsi untuk memudahkan proses bongkar pasang.
b = 4d
t = 32 b = 6d
e.       PB Ikat
Pasak diikat pada poros, bebas pada hub atau sebaliknya agar bagian yang bebas bisa digerakkan aksial (searah poros).
Merupakan pasak tipe khusus untuk memindahkan torsi/momen putar sekaligus diizinkan adanya pergerakan aksial disepanjang sumbu poros.
f.        PB Segmen
Merupakan jenis pasak yang dapat disetel dengan mudah, karena pasak dibenam pada alur yang berbentuk setengah lingkaran pada poros.
Jenis ini digunakan secara luas pada mesin-mesin kendaraan dan perkakas.
Kelebihan dari jenis pasak ini adalah :
-         dapat menyesuaikan sendiri dengan kemiringan (ketirusan) bentuk celah yang terdapat pada hub.
-         Sesuai untuk poros dengan konstruksi tirus pada bagian ujungnya, karena mencegah kemungkinan lepasnya pasak.
Kekurangannya :
-         Alur yang terlalu dalam pada poros akan melemahkan poros
-         Tidak dapat difungsikan sebagai PB Ikat.
2.      Pasak Pelana
Terdiri dari dua tipe, yakni :
-         Pasak Pelana Datar
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alur hub dan datar pada lengkung poros, jadi mudah slip pada poros jika mengalami kelebihan beban torsi. Sehingga hanya mampu digunakan untuk poros-poros beban ringan sebagai penyortir beban.


-         Pasak Pelana Lengkung
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alurnya dihub dan bagian sudut bawahnya dipasang pas pada bagian lengkung poros.
Tebalnya :
t =    = 
3.      Pasak Bulat
Merupakan pasak berpenampang bulat yang dipasang ngepas dalam lubang antara poros dan hub. Kelebihannya adalah pembuatan alur dapat dilakukan dengan mudah setelah hub terpasang pada poros dengan cara dibor.
Umumnya digunakan untuk poros yang meneruskan tenaga putar kecil.
Ada dua posisi pemasangannya atau kedudukannya pada poros dan hub, yakni :
    1. dipasang membujur (sejajar sumbu poros)
    2. dipasang melintang (tegak lurus sumbu poros)

4.      Pasak Bintang (Spline)
Pasak jenis ini memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan tipe-tipe lainnya. Karena konstruksi pasaknya dibuat lansung pada bahan poros dan hub yang saling terkait.
Umumnya digunakan untuk poros-poros yang harus mentrasmisikan tenaga putar besar, seperti pada mesin-mesin tenaga dan sistim transmisi kendaraan.
Bahan pasak dan poros yang digunakan biasanya sama. Pasaknya yang berjumlah banyak yakni : 4, 6, 8, 10 sampai 16 buah . Karena hampir menyerupai sehingga sering disebut sebagai pasak bintang (Spline).
Spline pada poros biasanya relatif lebih panjang, terutama bagi hub yang dapat digeser-geser secara aksial.
Dengan :    D = 1,25.d           dan      b1 = 0,25.D






DASAR TEORI
2.1 Pengertian & Jenis Pasak

            Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros) atau memasang roda, roda gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros. Pemilihan jenis pasak tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan bagian-bagian yang disambung . Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan poros cukup dijamin dengan baut tanam (set screw).

Dilihat cara pemasangannya, pasak dapat dibedakan yaitu :

   1. Pasak memanjang
Jenis pasak memanjang yang banyak digunakan ada bermacam-macam yaitu :
Sunk Keys (pasak benam)
Pasak benam ada beberapa jenis yaitu :
1.      Pasak benam segi empat (Rectangular Sunk key)